Perguruan Tinggi Kedinasan: Menjadi Tulang Punggung Pemerintahan di Indonesia


Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) memegang peran penting sebagai tulang punggung pemerintahan di Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang khusus melatih calon-calon pegawai negeri sipil (PNS), PTK memiliki tanggung jawab besar dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas untuk membangun bangsa.

Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo, PTK memiliki peran strategis dalam menciptakan birokrasi yang profesional dan berintegritas. “PTK harus mampu mencetak calon-calon PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman,” ujar Tjahjo Kumolo.

Salah satu contoh PTK yang terkenal adalah Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Lantera. STIA Lantera telah menghasilkan banyak alumni yang sukses dan berkontribusi dalam pemerintahan. Menurut Direktur STIA Lantera, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso, M.Si., “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan melahirkan calon-calon pemimpin yang tangguh.”

Selain itu, PTK juga memiliki peran dalam mengembangkan penelitian dan inovasi untuk mendukung pembangunan nasional. Menurut Rektor Universitas Kedinasan Republik Indonesia (UKRI), Prof. Dr. Ir. Soegeng Priyanto, M.Eng., “PTK harus menjadi pusat penelitian yang mampu menciptakan solusi-solusi inovatif untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat.”

Dengan demikian, Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) memang layak dijadikan tulang punggung pemerintahan di Indonesia. Melalui pendidikan dan penelitian yang berkualitas, PTK dapat menjadi garda terdepan dalam mencetak calon-calon pemimpin yang professional dan berintegritas untuk membangun bangsa yang lebih baik.